Thursday, July 15, 2010

Chemistry of Love

Sampailah pada pertanyaan terbesar seluruh umat manusia: Apa sih cinta?
Valentine lalu, saya melihat sebuah tayangan di BBC, tentang Chemistry of Love. Acara ini membahas cinta dari segi medical science. Acara itu membuat saya paham apa yang terjadi.. kenapa saya selalu bedebar-debar kalau ketemu dia? kenapa saya suka si Abang dan bukannya si Sule? Why do i always feel this butterfly in my stomach thingy? Kenapa saya selalu menyukai pria dengan tipe tertentu? Inilah penjelasan rasionalnya, yang membuat saya lega, ternyata saya bukannya gila.
Pernah dengar orang bilang kalau muka kita dan pasangan mirip, itu artinya jodoh?
Well, bukan sembarang jodoh saudara-saudara, itu hanyalah wujud keegoisan DNA kita. Pada acara itu, dibuat suatu percobaan dimana sang pembawa acara diperlihatkan berbagai foto wanita. Tanpa sepengetahuan pembawa acara yangmalang itu, pada beberapa foto wanita itu dimasukkan unsur-unsur wajah si pria ini (saya bersyukur mukanya gak berubah jadi ky bencong), lalu sang pria ini diminta memilih foto-foto yang dianggapnya menarik. Ternyata saudara-saudara.. Wow magic! Dia memilih foto wanita dengan unsur-unsur wajahnya. Apa artinya? Manusia secara tidak sadar memilih orang-orang dengan unsur wajah yang mirip dengannya, dengan tujuan agar unsur-unsur DNA kita tidak serta-merta hilang dan akan terbawa ke keturunan kita selanjutnya. Supaya di masa depan nanti,. manusia masih bisa melihat ada wajah yang secantik saya. (paling gak mirip sama saya). Pintar sekali ya tubuh kita?
Question: apakah saya dan si abang mirip? :)

Kedua, kenapa saya sukanya sama abang dan bukannya sama Sule? *maaf ya mas Sule saya bukan menghina*
Familiar dengan kata feromon? itu lho wangi-wangian yang dikeluarkan serangga atau hewan jantan untuk menarik perhatian betina. Well, manusia juga ada.. dikeluarkan dari keringat. Coba tanyakan pada diri anda sendiri, apakah anda menyukai bau keringat pasangan anda? *Eits, jangan cium-cium ketek gitu ah*
Makanya, konon parfum termahal itu ada unsur keringatnya. Mungkin nanti akan ada parfum merk Brad Pitt, George Clooney, atau Ari Wibowo. Lalu mengapa saya tertarik dengan Abang dan bukan sama Sule? semua karena feromon itu. Ternyata, wangi bau yang dikeluarkan oleh feromon itu dipengaruhi juga dari sekresi sel-sel imun tubuh kita. Sel-sel imun ini adalah pertahanan tubuh kita terhadap penyakit dan benda asing. Ternyata, manusia, lagi-lagi secara bawah sadar, akan tertarik dengan bau feromon orang dengan susunan sel imun yang berbeda dengan kita. Kalau keringat kita rumusnya ABC, maka kita akan lebih tertarik dengan orang yang rumus keringatnya DEF dibandingkan ACD. Hal itu terjadi karena dengan memiliki sel-sel imun yang berbeda maka anak keturunan kita akan memiliki pertahanan tubuh yang lebih lengkap dan baik. ABC + DEF kan ABCDEF ya.. lebih lengkap dari ABC+ACD = ABCD. Wow. Tuhan itu jenius sekali.

Lalu, apakah itu rasa deg-degan yang timbul, rasa gemetar, dan rasa aneh di perut kita saat ertemu sang pujaan hati?
Ketika kita bertemu dengan orang yang kita sukai, maka beberapa hormon dalam tubuh kita akan teraktivasi. Dalam hal ini adalah epinefrin dan norepinefrin. Kedua zat ini memiliki efek simpatik. Apa artinya? Artinya segala hal dalam tubuh kita akan menyala-nyala. ON. hidup. Mulai dari pupil mata membesar, aliran darah meningkat, perut bergejolak, berkeringat, dan semuanya itu.
Ini adalah fase dimana cinta kita meledak-ledak. Melihat kekasih = make ekstasi. *sumpah, saya juga ga tau rasanya pake ekstasi*. Hal ini akan dipertahankan beberapa saat lamanya..

Terus kenapa dong kita bisa bosan sama pasangan?
Setiap kali bersama pasangan, akan terjadi mekanisme yang saya sebutkan di atas. Sampai pada titik tertentu, tubuh kita gak mempan lagi menerima sinyal itu. Istilahnya, sudah adaptasi. Epinefrin tersebut tidak memberikan efek seperti sebelumnya. Hal itu karena reseptor zat epinefrin itu sudah jenuh, sudah beradaptasi akan level epinefrin di tubuh kita. Hal ini terjadi kira-kira pada tahun kedua hubungan. (dilihat ke belakang, tahun kedua dan ketiga memang tahun yang sulit untuk kami berdua). Cara mengatasinya, kita harus dapat mencari hal-hal baru yang membuat kita tertarik lagi pada pasangan kita. Makanya, gunakan dua tahun itu sebaik-baiknya untuk mencari kebaikan dan kelebihan masing-masing. Kalau anda bisa melewatinya, anda akan memasuki zona aman.

selanjutnya, dalam jangka panjang, cinta berubah. Bukan lagi meledak-ledak, namun lebih tenang, membawa kedamaian. Apa yang terjadi? Ternyata, dalam jangka panjang, peran epinefrin ini akan semakin sedikit dan digantikan hormon lain yang bernama endorfin. Endorfin ini dikatakan sebagai morfin endogen yang memang sudah ada dalam tubuh kita. Efek dari endorfin adalah membawa rasa nyaman, tenang, dan anti nyeri. Dalam suatu hubungan yang sudah berlangsung lama, maka akan tercipta suatu companionship, rasa bahagia dan tentram bila ada di dekat pasangan. Itulah efek endorfin. Mudah-mudahan endorfin kami berdua cukup sampai kakek nenek nanti. :)

Jadi, Apakah cinta itu?
Saya juga belum bisa menjawabnya. Apakah itu memang milik hati kita, or maybe its just a bunch of chemicals bouncing and sloshing in our body. 

0 comments:

Post a Comment