Tuesday, August 24, 2010

Progress (August 2010)

Saya sedang malas menulis. Jadi inilah highlight saya sejauh ini:

1. CPP: Abaaang :))
2. CPW: saya dong pastinya
3. Tanggal: 4 Juni 2011
4. Venue: PTIK (yes, we've decided the venue. I tell u the story later ya)
5. Perias: Puri Kamaratih
6. MC: Ibu Hesti (sudah meeting kemarin, saya ceritakan nanti juga nunggu mood balik)
7. WO: Lublyu

Friday, August 20, 2010

my wedding organizer

Hei hooo.. maafkan sudah lama tidak meng-update. Setelah ke-hectic-an mau ujian UKDI and blablabla..
I got a good news! i've decided my wedding organizer. Those lucky person is Mas Mufti dari Lublyu. Dan kami sudah mendayagunakan beliau sebaik mungkin. Hahahaha anda terjebak mas!

Kenapa akhirnya memilih dia? Seperti yang sudah saya katakan.. semua WO itu sebelas dua belas lah pelayanannya.. cuma si mas ini udah biasa kerja sama Tante Kiky Kamaratih, jadi semoga flow acara akan bagus. Dan.. kuncinya adalah.. ketika mama saya bertanya: ngerti adat jawa? (yes that was the A card).. Mas mufti menerangkan dengan cas cis cus. Adat-adat yang bahkan saya dan mama ngga tahu sebelumnya. Harganya juga bersahabat untuk paket semua mulai dari persiapan hinga hari-H nanti.

Wednesday, July 21, 2010

testfood

Salah satu saat paling membahagiakan dalam hiruk-pikuk persiapan ini: TESTFOOD!
Yeaay! I'm going to do some testfood with my mom at the Bidakara. Moga2 enak.. Jadi bisa mantepin venue.

Amien.

Wedding Organizer

Wedding organizer. The magic word for the wedding-chaos.

Why do we need them anyway? Dalam pemikiran saya.. karena saya butuh orang tempat saya mengeluhkan semuanya mengenai segala persiapan pernikahan ini. butuh orang untuk dimarah-marahin. dan butuh orang yang akan mengurus semuanya tanpa harus repot-repot. *dipikir-pikir kasian juga WO yang dapet klien seperti kami ini*

Thursday, July 15, 2010

Pemikiran labil si calon istri

Kemarin, teman saya bercerita dirinya akan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan studi S2, dapet beasiswa pula. I'm happy for him, i really do. Tapi, sampai rumah ada tanda tanya besar dalam hati saya.

Saya koq masih disini-sini aja ya?

Saya selalu bercita-cita ingin melihat dunia. Saya ingin menjadi bagian dari international society. Saya ingin belajar pada ahlinya para ahli. Saya rindu menjadi kecil, menyadari ternyata di atas saya banyaaaakkk sekali orang-orang hebat. Dan saya kangen travelling. Bawa-bawa koper sepanjang jalan, ngejar kereta, mencoba membaca peta dan tertawa konyol karena salah arah, makan sandwich di taman, tidur di youth hostel rame-rame yang alamak mahalnya kalo dikurs ke rupiah.
Di usia saya yang hampir seperempat abad ini, ternyata saya masih disini-sini saja.

Terus kapan dong Rien?